Panda & Putri Cumi - Cumi

Hi All !!
Udah lama nih ga ada postingan. Vakum ^^ maklum sekarang udah jadi "mahasiswi" *ciee ciee prikitiew*. Oh ya mulai sekarang ganti nama nih blog. Jadi Noer Khairaia. Noer Khairaia adalah nama baru hasil inspirasi dari someone special hehee..
Noer Khairaia berasal dari gabungan bahasa Arab dan Jepang. Dalam bahasa Arab "Noer" berarti "Cahaya" dan "Khair" berarti "Kebaikan". Sedangkan dalam bahasa Jepang "Ai" berarti "Cinta". Kalo udah digabung jadi "Noer Khairaia" artinya "Cahaya Kebaikan Cinta". Aseeeeeeeekkk ^^.
Ini cuma blog yang isinya ketikan-ketikan ga jelas doang. Yaa cuma buat bikin yang baca senang aja. Dan juga wadah buat si empunya blog buat mencurahkan ketikan-ketikannya yang mungkin bermanfaat. Sebenernya juga buat aksi narsis majang foto-foto sok narsis :D maklumlah, pengen jadi model tapi belom kesampean gara2 kalah tinggi sama tiang jemuran emak2.
Ngomongin soal someone special, ane mau ngenalin nih, pacar aye, calon laki aye [Insya Allah] yang paling ganteng di seluruh RT.
He is it !! Panda gw ^^ Pandanya si Putri Cumi2. Ganteng kaaaaaan *nyengir mode:on* *sparkling eyes* Namanya Muhammad Rifky. Panggilan sayangnya "Panda". Kenapa harus Panda? Cz doi tuh tukang molor :D bukan gitu aja, dy tuh lucu, ngegemesin kaya Panda. Doi asli Kalimantan Selatan, men ! Jauh banget kan ya. Nyebrang pulau. Dy nih yang ngasih nama Noer Khairaia. Sebenernya dy ngasih nama itu buat [calon] anak gw sama dy [amin ya Allah]. Aia itu panggilan sayang dy ke gw. Artinya Cinta milik saya.
Jadi gw itu miliknya dy. Dan soal Cumi2 itu juga dari dy. Nama gw [Dhika] kalo di Jepang itu artinya cumi2. Karena gw cumi2 paling besar di pasar Cikarang [berat: 40 Kg;tinggi : 155] jadilah gw "Putri Cumi2". Nah inilah cerita kaga jelas gw kali ini. Maksudnya apa tau dah, kaga kan?! Udah ahh ^^ Hakunamatata All !!

MISTERI HILANGNYA ANAK UDANG

Ai's
Ada cerita nih !
Cerita aneh, mistis bin ajaibb !
Karena sampai saat gw ngeposting ini, sang pemeran utama BELUM ditemukan jasadnya.
Mistiss bangett kan >.<
Once upon time, ichi-nichi, eoneunal, ذات يوم , Yītiān, un jour, un día, pada suatu hari *nah loh banyakk bangett bahasanya*, ibu gw (Nyonya Maryadi *bukan Fery Maryadi*) pergi ke pasar buat beli udang. Sesampainya di rumah, ibu gw bilang " Neng, udangnya beda loh ! Udang rawa. Lebih enak walau ukurannya kecil2" kata ibu gw sambil bawa pisau *belakangan ini gw baru tau ternyata ibu gw seorang pembunuh hewan2 halal*.

Gw sih oke2 aja, asalkan itu bukan udang darat *niatnya mau nyamain buaya darat :D *. Gw buka tuh bungkusan yang isinya udang. Eh masih ada yang hidup. 3 ekor. Gw ambil deh tuh yang masih bergerak2, gw ambil sterofom bekas pop mie yang biasanya dipake keponakan gw buat maen masak2an, gw isi air kolam, terus gw ceburin tuh udang. Dia (udang) kegirangan tuh pas ketemu air. Saking senengnya dia (udang) sampe ngucapin makasih terus nyium pipi gw kanan-kiri *gak deng :P *.
Gw kasih makan, gw ganti airnya, sama keponakan gw dia (udang) diajak maen puter air. Airnya di obokk2 dahh sampe dia (udang) muntah2.
1hari, 2 hari,3hari, biasa aja. Gak ada yang anehh sama udang peliharaan baru gw itu. Dia (udang) masih suka berenang bugil, muterin tempat pop mie, naek ke permukaan air, garuk2 bokong, buang mpup, gak cebok, minum air bekas di mpup-in, masih banyak lagi deh. Dia (udang) belum bisa di darat, padahal gw mau dia (udang) jadi penerus cicit dari kakek kakeknya kakek dari kakek kakeknya yang kenal sama kakek dari kakeknya itu *nah loh*, buaya daratt. Kadang gw kesel dia (udang) jorokk banget. Kalo gw marah gw katain dia (udang) "dasar udang looohh !!!" sambil narik2 antenanya *gak berperikemanusiaan banget dah gw (biarin ahh, kan ama udang inihh)*.
Di hari ke-4, salah satu (berarti benernya 9 :D ckckckck) dari udang gw HILANG ! MISSING ! FUKA ! SILJONG ! SHIZONG ! *jeng jeng jeeengg !!*
Di hari berikutnya, udang kedua juga HILANG. Dan begitu juga di hari berikutnya, HILANG semua! Huaaaaaaaa!!!!! Kemana dia (udang) !!! Padahal gw taro tempat pop mie itu di atas lemari bekas yang ada di belakang rumah. Berhubung gw suka banget ama detectif conan jadi gw bermaksud mencari tau penyebabnya. Gw jadi DETECTIF !! Berikut adalah hasil analisis gw, cekidottt !

1. Si udang pertama kebanyakan nonton berita bunuh diri dengan loncat dari gedung. Sang udang penasaran gimana rasanya. Tapi berhubung sang udang gak tinggal di gedung jadi dia loncat dari lemari yang tingginya 1/2 meter. Abis itu dia lari ke comberan rumah gw, berenang bebas. Sebelum udang pergi, dia (udang) nyusun strategi bareng udang yang lain buat ikutin jalan dia tapi harus berselang 1 hari biar tak terendus gw atau keponakan gw. Sukses. Dia masih hidup di comberan.
2. Dia (udang) loncat dari lemari. Tapi sayang nyawanya tak tertolong. Mati. Terus Ada kucing peliharaan gw *namanya natan (gw panggil doi "tan!!" jadi kaya manggil setan)* dimakan dehh dia & teman-temannya juga bernasib sial seperti udang pertama.
3. Dia (udang) loncat tapi bukan ke bawah lemari melainkan ke atas lemari dimana tempat pop mie bertengger. Dia ngumpet dibalik topo *lap kotor*. Terus nunggu temen2nya yang lain, setelah kumpul semua dia manjat dinding. Terinspirasi spiderman. Dan hidup bahagia di atap2 rumah orang.

Sebenernya masih ada lagi analisis gw, tapi berhubung gw dikejar2 bill warnet jadi gw singkat aja.
Gw, keponakan gw, ibu gw kebungungan. Ibu gw sampe bilang " tega banget sih tuh udang! Pergi gak pamit! Kalo tuh udang balik lagi, ibu goreng dia pake tepung !!".
Gw juga kesel karena sampai detik ini gw belum berhasil ngambil kesimpulan tentang hilangnya udang-udang itu. Kalo gw berhasil kan lumayan, bisa jadi referensi gw tuh buat jadi detectif terkenal kaya shinichi kudo :D wkwkwkwkw
Tapi ada hikamahnya juga, lain kali kalo beli udang langsung dimasak aja walau ada yang masih hidup. Biar nyokap lo ga rewel bau amis udang di belakang rumah lo. Atau jadi banyak shrimp-man berterbangan di kota lo.
wkwkwkwkw

Salam Cinta,

Ai




note: cerita ini hanya cerita yang benar2 terjadi di keluarga gw. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama atau kata2 yang kurang enak dibaca. Atau mungkin ada udang yang baca ini terus dia marah & ngelaporin gw ke komnas udang.

Watashi No Neko

Ai's
Kenalin nih kucing kesayangan gw !!

Nama : Aoime Seitama
TL : 2 Mei 2010
Hobi : jilatin tangan majikan
cita2 : jadi kucing terimut sedaratan

Kenapa gw namain Aoi Seitama?
Aoi = biru
Me = mata
Seitama = kucing keluarga gw
Jadi arti Aoi adalah bermata biru. Kalau diperhatiin dengan teliti, warna biru tua matanya itu baru bisa terlihat.
Mau bukti?
Berkunjunglah ke rumah gw ^^,

Kucing, Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.

Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang manyimpan hasil panen.

Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

Aspek budaya

Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.

Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.

Sebuah topeng perunggu digunakan dalam pemakaman mumi kucing di Mesir kuno.

Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.

Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada saat itu. Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.

Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.

Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa. Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zodiak, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.

Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah.

Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing. Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi Umat Islam diharamkan untuk memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan memakan daging kucing.

AOP - BODOHNYA DIRIKU

Hujan

Aku menangis dalam diam Sepi.
Sunyi.
Tak mau bicara Biar saja kesedihan yang kan menjawab
Saat aku menangis Bukan maksudku lari darimu
Tapi sungguh aku hanya menginginkan
Kau menarikku kepelukanmu
Dan memintaku untuk kembali
Bukan pula maksudku tuk membencimu
Aku hanya ingin mendengar suaramu
Saat kau bilang aku manis saat memarahimu
Tapi kau salah artikan maksudku
Kau salah membaca pikiranku
Hingga kau biarkan hati ini menangis
Berteriak
Namun kau berusaha untuk tak mendengarnya
Jika malam ini hujan
Ku kan tetap diluar sana
Berlari
Berteriak
Takkan ada yang tahu
Karena ia kan meredam
Segala kesedihan akan tangisku
Dan ia kan menyamarkan
Buliran air mata yang berlinang

dikadikaseitama_020809_

Sepenggal cinta untuk cinta

Pada awalnya, cinta
Yang mempertemukan ku dengan mu.
Pada awalnya, cinta
Yang menjadikan pertemuan menjadi persahabatan.
Pada awalnya, cinta
Kau ingin aku memanggil kakak.
Pada awalnya, cinta
Yang kini tlah menyatukan hati kita.
Hingga akhirnya, cinta
Kau akan miliki aku selamanya

dikadikaseitama_